Kritik terhadap kepemimpinan Bupati semakin menguat dengan adanya indikasi bahwa dua oknum ASN memiliki pengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan. Kedua ASN ini, yang identitasnya belum diungkapkan secara resmi, dikabarkan memiliki kedekatan khusus dengan Bupati dan mampu meyakinkan beliau untuk mengikuti arahan mereka.
Dampak dari situasi ini dirasakan oleh berbagai pihak, termasuk kalangan media. Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Takalar dilaporkan mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya karena adanya intervensi dari para pembisik tersebut. Akibatnya, pekerja pers, terutama media lokal, merasa terabaikan dan kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah.
Dugaan keterlibatan dua ASN sebagai "pengendali sistem" di lingkup Pemkab Takalar mencuat setelah salah satu media online, Jaksanews, mengangkat isu ini ke publik. Meskipun bukan pejabat tinggi, kedua ASN tersebut diyakini memiliki pengaruh besar sebagai pembisik Bupati.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang profesionalisme dan integritas ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Takalar. Masyarakat berharap agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat.
Pemerintah Kabupaten Takalar diharapkan dapat memberikan klarifikasi resmi terkait isu ini dan mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan pembangunan daerah berjalan sesuai dengan harapan.(abd kadir)