TOPIKTAKALAR.COM,TAKALAR – Kepala Perum Bulog Cabang Makassar, Faris, memberikan klarifikasi sekaligus meluruskan informasi yang beredar di media sosial terkait dugaan pungutan liar (pungli) dalam penyaluran bantuan pangan di Dusun Bauluang, Desa Minasa Baji, Kecamatan Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar.
Klarifikasi tersebut disampaikan setelah Bulog Cabang Makassar melakukan penelusuran dan klarifikasi langsung bersama Pemerintah Desa Minasa Baji, pemilik perahu jolloro, serta perwakilan masyarakat. Proses klarifikasi berlangsung di Kantor Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Takalar.
Faris menegaskan bahwa informasi dugaan pungli yang beredar di media sosial tidak benar. Berdasarkan hasil klarifikasi, tidak ditemukan adanya praktik pungutan liar dalam penyaluran bantuan pangan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa yang terjadi merupakan kesepakatan antara warga penerima manfaat dan pemilik perahu jolloro sebagai sarana transportasi laut.
“Informasi di media sosial itu tidak benar dan tidak ada pungli. Yang terjadi adalah kesepakatan antara pemilik perahu jolloro dengan warga penerima manfaat. Desa Minasa Baji memiliki empat dusun yang jaraknya sekitar 12 kilometer dan harus ditempuh melalui laut lepas,” jelas Faris.
Hal senada disampaikan Suardi selaku pemilik perahu jolloro. Ia menyebut biaya sebesar Rp10.000 per warga penerima merupakan hasil kesepakatan bersama untuk mengantarkan bantuan langsung ke Dusun Bauluang.
Sementara itu, Kepala Desa Minasa Baji menegaskan pemerintah desa tidak terlibat dan tidak mengetahui kesepakatan tersebut. Dengan adanya klarifikasi ini.
Bulog berharap informasi yang beredar dapat diluruskan dan tidak lagi menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
(Djalal)